Olahraga Yang Tidak Baik Untuk Otot

Kamis, Agustus 22

Dalam setiap himbauan menjaga kesehatan, hampir dapat dipastikan berisi pesan untuk mengajak kita rajin berolahraga. Selain olahraga ada juga yang menitik beratkan pada diet dan konsumsi jenis makanan tertentu sehingga akhirnya menggiring untuk pembelian produk suplemen ataupun makanan. Bila diteliti ternyata tidak semua produk tersebut dapat memberikan efek yang positif bagi kesehatan, tetapi ujung-ujungnya malah membuat ketagihan dan cuma menggerogoti cadangan keuangan pribadi. 

Begitu pula dengan olahraga, kita dianjurkan untuk disiplin berolahraga dan bahkan seakan olahraga adalah cara pamungkas untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan. Tetapi ternyata itu tidak benar, tidak semua olahraga cocok untuk semua masalah kesehatan dan tidak memberi efek yang sama. Salah satu contohnya adalah untuk membentuk otot ternyata olahraga aerobik terbukti tidak efektif dan bahkan malah dapat menghambat pembentukan otot.

Olahraga aerobik telah lama dikenal sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan jantung dan kebugaran secara umum. Namun, ketika diaplikasikan untuk pembentukan otot, olahraga aerobik tidak dapat menjadi pilihan terbaik. Mengapa demikian? Mari kita cari tahu mengapa olahraga aerobik tidak ideal untuk membentuk otot.

olahraga tidak baik untuk membentuk otot


Alasan Olahraga Aerobik Tidak Baik Untuk Pembentukan Otot

1. Fokus pada Kardiovaskular

Olahraga aerobik, seperti lari, bersepeda, berenang, atau aerobik dalam ruangan, dirancang untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Aktivitas ini biasanya melibatkan gerakan yang berulang dengan intensitas sedang hingga tinggi untuk meningkatkan denyut jantung dan kapasitas paru-paru.

2. Kurangnya Beban Berat

Salah satu alasan utama mengapa olahraga aerobik tidak efektif dalam membentuk otot adalah karena kurangnya beban berat yang diperlukan untuk memicu pertumbuhan otot yang signifikan. Latihan kekuatan atau angkat beban, di sisi lain, melibatkan beban yang lebih besar yang diterapkan secara langsung pada otot untuk merusak serat otot dan memicu proses pemulihan dan pertumbuhan.

3. Jenis Serat Otot yang Aktif

Olahraga aerobik lebih cenderung melibatkan penggunaan utama serat otot tipe I (serat otot lambat), yang lebih cocok untuk aktivitas yang bersifat aerobik dan daya tahan. Serat otot ini memiliki kecenderungan untuk meningkatkan kapasitas aerobik dan daya tahan otot, bukan untuk pertumbuhan massa otot yang signifikan.

4. Kecenderungan untuk Penurunan Berat Badan

Olahraga aerobik sering dikaitkan dengan penurunan berat badan atau lemak tubuh, bukan dengan peningkatan massa otot. Aktivitas ini dapat membantu membakar kalori lebih banyak daripada latihan kekuatan dalam waktu yang singkat, namun ini tidak berarti akan menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam ukuran atau kekuatan otot.

5. Perbedaan dalam Peningkatan Metabolisme Basal

Latihan kekuatan dan peningkatan massa otot yang dihasilkannya dapat membantu meningkatkan metabolisme basal tubuh, yang berarti tubuh akan membakar lebih banyak kalori bahkan saat sedang istirahat. Di sisi lain, olahraga aerobik mungkin tidak memberikan dampak yang sama terhadap metabolisme basal.

6. Kombinasi yang Ideal

Meskipun olahraga aerobik tidak optimal untuk membangun otot secara signifikan, ini tidak berarti bahwa aktivitas ini tidak penting. Sebagai bagian dari rencana (regimen) kebugaran yang seimbang, aerobik masih sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung, meningkatkan daya tahan, dan membantu dalam manajemen berat badan.

Kesimpulan

Olahraga aerobik merupakan pilihan yang baik untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan daya tahan. Namun, untuk tujuan pembentukan otot yang signifikan, latihan kekuatan atau angkat beban lebih disarankan. Kombinasi yang seimbang antara kedua jenis latihan ini akan membantu Anda mencapai tujuan kebugaran secara menyeluruh, dengan meningkatkan kekuatan, massa otot, dan kesehatan secara umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar